Rangkaian preamp part 1

Contoh pre Amp yang TRnya ada di multisim




Power Amp Sederhana


Kamis, 03 April 2014
Posted by Unknown
Kalibrasi Perangakat elektronoka dan penggunaannya

1.       Cara Membaca AVO meter
Avometer adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur arus , tegangan , dan hambatan singkatan Ampere,Volt ,Ohm (AVO).
Terdiri dari analog, dan digital yang kita bahas adalah analog menggunakan jarum penunjuk.

Untuk mengukur hambatan
·         Putar batas ukur pada Ohm meter
·         Sebelum melakukan pengukuran harus kita kalibrasi dulu jarum penunjuknya dengan cara:
Hubungkan probe merah dengan probe hitam , dan bila garis bergerak namun tidak pas 0 ,Putar potensio yang ada di pojok atas sampai jarum menunjuk angka 0.
untuk skala pada ohm pada sklala paling atas yang ada nilai tak terhinganya.0 di sebelah kanan.
Cara menghitungnya menggunakan rumus batas ukur kali jarum penunjuk.
·         Untuk ukuran komponen R kecil batas ukur di ubah pada nilai yang lebih kecil pula.
·         Untuk mengubah harus dikalibrasi lagi agar jarum tepat pada angka 0 kanan.



Catata untuk mengukur hambatan sumber  tegangan harus dilepas atau di off kan agar tidak merusak fuse pada AVO.

Untuk mengukur Arus dan tegangan
·         Putar batas ukur yang ada di badan avo pada DC mA
·         Kemudian pilih nilai yang paling besar mis  0.25 mA bila belum bergerak saat mengukur maka di rendahkan lagi batas ukurnya.
·         Hubungkan avo secara seri dengan rangkaian karena pada rangkaian seri Arus tetap.
·         Cara menghubungkannya yaitu copot salah satu kaki komponen yang akan di ukur arusnya dan hubungkan probe avo pada copotan kaki komponen ,warna merah untuk komponen yang dialiri arus + dan hitam untuk Arus – dari sumber (batrei, acu ,ataupun regulator)

·         Cara menghitungnya untuk dc mA , DCV, dan AC V juga sama saitu batas ukur dikali nilai /angka yang ditunjukan  jarum dan dibagi skala.
·         Catatan skala ada 3 yaitu skala 0-10, 0-50, dan 0-250 bila anda mengunakan angka jarum yangditunjuk pada skala 0-10  maka harus di bagi skala 10.
·         Contoh jarum menunjuk angka 4 pada skala 0-10 dan batas ukur 25 micro Ampere
Maka nlai arus = 4 x 25 : 10 = 10 micro A.



Untuk Mengukur tegangan


·         terdapat ACV untuk arus bolak balik pada stop kontakdan DCV untuk arus searah pada baterai , caranya sama yaitu menempatkan batas ukur pada nilai yang terbesar kemudian hubungkan secara paralel dengan rangkaian yaitu menghubungkan ujung probe merah dan hitam ke kaki kaki komponen yang akan diukur tanpa mencopot komponen tsb.
·         Untuk probe merah pada kaki yang dekat dengan + dan hitam pada kaki komponen yang dekat dengan – sumber.
·         Cara menghitung menggunakan rumus sama dengan mengukur arus.

·         Untuk kalibarasi apabila jarum tidak menunjuk angka 0 tepat maka putar mur pada ujung jarum dgn obeng sampai pass.

Untuk posting selanjutnya tentang kalibrasi osiloscope dan power analize


Selasa, 01 April 2014
Posted by Unknown

Microkontroler

Mikrokontroler
DEFINISI :suatu IC dengan kepadatan yang
sangat tinggi, dimana semua bagian yang
diperlukan untuk suatu kontroler sudah dikemas
dalam satu keping, Didalam chip atau IC mikrokontroler terintegrasi:
1. CPU
2. Peripheral pendukung berupa:
RAM
ROM
I/O ports
Timers
Serial port dll
Defenisi Lain Mikrokontroler
Mikrokontroler adalah suatu alat elektronika digital
yang mempunyai masukan dan keluaran serta
kendali dengan program yang bisa ditulis dan
dihapus dengan cara khusus
Jenis-jenis mikrokontroler
• Secara teknis hanya ada 2 jenis mikrokontroler yaitu: RISC
dan CISC dan masing-masing mempunyai
turunan/keluarga sendiri-sendiri.
• RISC (Reduced Instruction Set Computer) :
instruksi terbatas tapi memiliki fasilitas yang lebih banyak
Perbedaan mikroprosesor dengan mikrokontroler
Diantara perbedaannya adalah :
~ Dari segi arsitekturnya mikroprosesor merupakan single chip
CPU, didalam chip mikrokontroler selain terdapat CPU juga
terintegrasi ROM, RAM, Eprom, paraler interface, interupt
controler, timer, dll (tergantung dari jenis mikrokontroler)
~ Dari segi aplikasinya, mikroprosesor hanya berfungsi sebagai
CPU yang menjadi otak komputer, sedangkan mikrokontroler
yang ukurannya relatif kecil umumya diberikan untuk tugastugas
yang berorientasi kontrol pada rangkaian yang
membutuhkan jumlah komponen minimum dan konsumsi
biaya rendah ( low cost ).

 

Sekilas Microkontroler


Mikrokontroler

           Mikrokontroler adalah perangkat komputasi kecil yang terdiri dari sebuah IC dengan microprosesor didalamnya, memori program (ROM), memory serba guna (RAM), bahkan ada beberapa jenis mikrokontroler yang memiliki fasilitas ADC,PLL,EEPROM yang dan dapat mengatur input dan output dari alat lain. Mcirokontroler juga disebut suatu chip cerdas yang menjadi tren dalam pengendali dan otomasi.

            Vendor pembuat microkontroler yang populer seperti Intel, Atmel, Motorola, Microchip dan Harris.

         Gambar Perbedaan antara CPU dengan Mikrokontroler

-Ram (random access memory) = sifat memory yang volatile artinya  akan menyimpan data selama memory itu diberi tegangan.
-Rom (read only memory) = sifatnya non volatile artinya memory akan menyimpan data ada atau tidak adanya tegangan.
-EEPROM (Electricaly Erasable Programmable Read Only Memory) =  memory ini dapat dipakai untuk menyimpan data dari microkontroler pada saat program utama sedang berjalan. Namun ukuran Eeprom pada microkontroler sangat terbatas, sehingga anda harus pandai-pandai memperhitungkan data yang akan disimpan didalam eeprom.

Microkontroler AVR

       Mikrokontroler AVR (Alf and Vegard’s Risc processor) dari Atmel ini menggunakan arsitektur RISC (Reduced Instruction Set Computer) yang artinya prosesor tersebut memiliki set instruksi program yang lebih sedikit dibandingkan dengan MCS-51 yang menerapkan arsitektur CISC (Complex Instruction Set Computer).
      Sekarang ini, AVR dapat dikelompokkan menjadi 6 kelas, yaitu keluarga ATtiny, keluarga AT90Sxx, keluarga ATmega, keluarga AT90CAN, keluarga AT90PWM dan AT86RFxx. Pada dasarnya yang membedakan masing-masing kelas adalah memori, peripheral, dan fungsinya, sedangkan dari segi arsitektur dan instruksi yang digunakan  hampir sama.



Gambar Keluarga Mikrokontroler AVR
 
http://adit-zhiipiet.blogspot.com/2012/05/sekilas-microkontroler.html
Jumat, 08 Maret 2013
Posted by Unknown

Membuat Runing Led

“OK selamat bertemu kembali, berikut ini saya mau  membagikan sedikit panduan praktikum elektronika dasar ” membuat running LED” yang merupakan bagian dari diktat praktikum yang sedang saya buat. Silakan bagi yang mau mencoba, memperbanyak, memperbaiki dalam bentuk hardcopy , hanya jangan dipublikasi ulang dalam bentuk softcopy atau media dunia maya lainnya.”
1.      Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum ini adalah membuat rangkaian running LED dengan menggunakan IC NE555 sebagai sumber clock dan IC logika CD4017 sebagai divide counter
2.      Dasar teori
Pada praktikum ini kita akan membuat sebuah rangkaian sederhana yang bersifat dekorasi yaitu running LED 10. Rangkaian ini terdiri dari 2 bagian yaitu bagian sumber denyut (clock) dan bagian logika. Untuk membuat sumber clock kita menggunakan IC NE 555 yang sudah sangat terkenal. IC NE 555 ini akan dikonfigurasikan menjadi sebuah generator denyut yang membangkitkan gelombang kotak. Berikut rangkaian NE 555 sebagai pembangkit denyut gelombang kotak.

Gambar 1 rangkaian NE555 yang digunakan sebagai pembangkit denyut
Denyut (clock) yang keluar dari IC NE 555 dibaca oleh IC 4017. IC 4017 adalah IC counter-divider dengan 10 titik output. Setiap perubahan dari low ke high pada clock yang diberikan oleh NE 555 ke kaki clock IC 4017 akan menyebabkan IC 4017 menghitung dari satu titik output ke titik output berikutnya. Jika proses menghitung sudah sampai pada titik output terakhir (9) maka proses menghitung akan diulang dari awal. Frekuensi clock NE 555 dapat dihitung dengan rumus :

Berikut ini rangkaian CD4017 yang dihubungkan ke 10 buah LED.

Gambar 2 Rangkaian CD 4017 sebagai counter divider
Untuk output IC 4017 ini dihubungkan dengan 10 buah lampu LED. Lampu LED ini membutuhkan arus listrik maksimal 20 mA. Untuk mencegah arus yang berlebih maka sebuah resistor dengan nilai 1 kiloOhm dihubungkan ke kaki negatif LED.
R3 adalah potensiometer yang dapat digunakan untuk mengubah nilai clock, sehingga kecepatan running LED dapat diatur dengan mengubah-ngubah nilai potensiometer ini.
3.      Skema dan Komponen yang dibutuhkan
Praktikum ini akan membuat sebuah running Led 10 lampu dengan menggunakan IC NE 555 sebagai clock dan CD 4017 sebagai counter divider. Berikut rangkaian elektronika yang akan dibuat.

Gambar 3 rangkaian running led 10
Komponen-komponen yang dibutuhkan adalah :
  1. IC CD 4017                       = 1 buah
  2. IC NE 555                          = 1 buah
  3. Resistor 1kOhm              = 2 buah
  4. Resistor 4k7                     = 1 buah
  5. Capasitor 100nF             = 2 buah
  6. Capasitor 10mF/16V    = 1 buah
  7. Potensiometer 100K    = 1 buah
  8. LED 5 mm                          = 10 buah
  9. PCD 8cm x 8cm              = 1 lembar
  10. Kabel                                   = secukupnya
  11. Soket IC 2 x 4 kaki        = 1 buah
  12. Soket IC 2 x 8 kaki        = 1 buah
Alat-alat kerja yang dibutuhkan :
  1. Solder listrik 30 Watt   = 1 buah
  2. Tang potong                      = 1 buah
  3. Tang lancip                        = 1 buah
  4. Tang pengupas kabel    = 1 buah
  5. Obeng + dan -                   = 1 set
  6. Sedotan timah                  = 1 buah
  7. Ferrid clorida                   = secukupnya
  8. Wadah ferrid clorida    = 1 buah
  9. Bor pcd                               = 1 set
  10. Spon gosok                       = 1 set
  11. Tinner                                 = secukupnya
  12. Dudukan solder              = 1 set
4.      Cara kerja
Proses pembuatan PCB
Perhatikan skala pada gambar 5. Gambar ini belum sesuai dengan skala sebenarnya, jadi sesuaikan sendiri dengan ukuran komponen yang digunakan.

            Gambar 5 layout PCB yang akan dicetak
  1. Pindahkan gambar 5  ke permukaan PCB dengan menggambar jalur biru dan coklat saja. Gunakan spidol permanen untuk menggambar jalur tersebut. Ikutilah petunjuk dari asisten.
  2. Setelah jalur selesai digambar, periksa kembali jalur tersebut dan teliti ulang apakah ada jalur yang tertinggal atau berhimpit.
  3. Bila sudah bagus, siapkan larutan ferrit klorid dengan melarutkan sejumlah kecil bubuk ferrit klorid ke dalam air. Hati-hati bila bekerja dengan menggunakan ferrit klorid karena zat ini sangat korosif dan bersifat racun. Gunakan wadah plastik untuk melarutkannya dan sebaiknya lakukan di luar ruangan.
  4. Kemudian rendam PCB yang sudah digambar ke dalam larutan. Untuk mempercepat proses pelarutan tembaga, goyang perlahan-lahan wadah. Lakukan hingga semua tembaga yang tidak tertutup spidol larut. Proses ini disebut etching.
  5. Setelah proses etching selesai. Angkat PCB dengan menggunakan jepitan kayu dan bersihkan pada air yang mengalir dengan menggunakan sabun. Lakukan hingga permukaan PCB benar – benar bersih dari sisa-sisa ferrit klorid.
  6. Setelah itu bersihkan permukaan PCB dari bekas tinta spidol dengan menggunakan tinner. Kemudian gosok dengan menggunakan spon halus hingga jalur tembaga yang sudah terbentuk mengkilap dan bebas dari oksida tembaga. Perhatikan, untuk menjaga jalur tetap mengkilap, jangan sentuh jalur dengan menggunakan tangan, karena asam pada kulit akan menyebabkan jalur tembaga teroksidasi dan menjadi buram.
  7. Buatlah titik-titik kecil dengan mengunakan paku kecil pada PAD yang akan di bor.
  8. Setelah semua PAD ditandai dengan titik, mulailah membuat lubang dengan menggunakan bor listrik kecil ukuran 0,8 mm. Lakukan dengan hati-hati agar tidak merusak jalur tembaga.
  9. Setelah selesai proses pengeboran, bersihkan kembali dengan menggunakan spon halus dan PCB siap untuk dipasang komponen.
Proses Penyolderan komponen
  1. Sebelum memasang komponen ke PCB, periksa terlebih dahulu PCB yang sudah anda buat ke asisten untuk benar-benar menyakinkan PCB anda sudah benar.
  2. Kemudian panaskan solder listrik dan tempatkan pada dudukannya.
  3. Pasangkan komponen pada lubang PCB dengan mengikuti petunjuk gambar 5.
  4. Solder dengan menggunakan timah kaki-kaki komponen tersebut. Perhatikan jangan menyolder terlalu lama, karena panas yang berlebih dapat merusak komponen yang digunakan. Perhatikan juga letak kaki komponen jangan sampai terbalik.
  5. Untuk memasang IC gunakan soket IC jangan menyolder langsung kaki IC, karena komponen ini mudah rusak bila terkena panas berlebih.
  6. Perhatikan kaki lampu LED, jangan terbalik.
  7. Potong dan rapikan kaki komponen yang tersisa dengan menggunakan tang potong
  8. Setelah selesai periksa kembali PCB yang sudah dipasang komponen ke asisten untuk menyakinkan pemasangan komponen sudah benar.
  9. Bila ada komponen yang salah pasang, cabut komponen dengan menggunakan bantuan penyedot timah. Ikuti petunjuk asisten.
Proses pengawatan
  1. Pembuatan running led ini tidak memerlukan banyak pengawatan.
  2. Bila semua komponen sudah terpasang rapi, pasang kabel merah dan kabel hitam pada lubang power suplay, kabel merah pada lubang + dan kabel hitam pada lubang GND.
Proses pengujian
  1. Sebelum melakukan pengujian, periksa kembali rangkaian untuk memastikan semua komponen sudah terpasang dengan benar ke asisten anda.
  2. Siapkan adaptor yang sudah anda buat pada praktikum sebelumnya. Dan atur tegangan adaptor pada 6 volt.
  3. Hubungkan kabel + dengan kutup + adaptor dan kabel GND dengan kutub negatif adaptor.
  4. Hidupkan adaptor dan perhatikan nyala lampu LED, untuk mengatur kecepatan nyala lampu dapat memutar potensiometer dengan menggunakan obeng kecil. http://djukarna.wordpress.com/2012/04/23/praktikum-membuat-running-led/
Posted by Unknown

Membuat Lampu Flip -Flop sederhana

Teman-teman ada yang tau flip-flop loem ??...Itu tu lampu yang berkedip secara bergantian dengan tegangan yang kecil. Tertarik ?? nah... sekarang saya akan mencoba membahas tentang pembuatan lampu tersebut beserta rangkaiannya.


Saya awalnya juga tidak mengerti dengan rangkaian elektronika, berawal dari membuat lampu berkedap kedip dengan menggunakan bola senter lampu led yang berwarna warni hingga menggunakan microcontroler.



Ini berawal dari keisengan saya liat-liat tugas abang saya yang kuliah di jurusan teknik elektro, saya merasa tertarik dan minta di ajarkan cara pembuatannya serta cara kerja lampu tersebut.
Nah nggak usah berlama-lama lagi langsung aja kita mulai.

Cekidot....



Bahan : 

Pertama kita membutuhkan sebuah project board yaitu papan rangkaian untuk membuat rangkaian tanpa harus menyolder kaki-kaki komponennya. Resistor, yaitu komponen elektronika yang dapat menghambat arus listrik




2 buah Kapasitor Elektrolit (elko) 47micro Farad , yaitu sebuat kapasitor yang pemasangannya tidak boleh terbalik

Transistor tipe 9013/9014, yaitu rangkaian yang terbuat dari bahan NPN atau PNP, terdapat 3 buah kaki pada Transistor masing-masing mempunyai nama yaitu colector, basis, dan emiter.






4buah LED (Light Emiting Diode), seperti namanya LED adalah sebuah dioda, tetapi bedanya dengan Dioda biasa adalah LED dapat Memancarkan cahaya. Seperti halnya Elko Pemasangan LED tidak boleh terbalik, sebab masing-masing kaki mempunyai kutub yaitu kutub Anoda(+) dan Katoda(-).




2 Buah resistor 22k

       nah ini dia rangkaian lampu flip-flop pada PCB putih yang akan kita buat :

Rangkaian flip-flop terbagi 2 yang pengendali dan tampilan, pengendali yaitu komponen-komponen seperti resistor, trasistor, dan elko. Sedangkan tampilan adalah lampu LED itu sendiri.


Berikut dijelas kan pada gambar :


Nah... ini dia hasilnya.
Gambar Rangkaian
SELAMAT MENCOBA
http://albumelektro.blogspot.com/2013/01/membuat-lampu-flip-flop-sederhana.html

Rabu, 06 Maret 2013
Posted by Unknown

Popular Post

Blogger templates

Diberdayakan oleh Blogger.

Translate

- Copyright © Elektronika Riko -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -